Popular Post

Archive for November 2016

Struktur Organisasi

By : Muhammad iskandar

1. Definisi Struktur Organisasi

     Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara komponen bagian-bagian dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada dalam organisasi mempunyai ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu komponen baik maka akan berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga kepada organisasi tersebut.


2. Dimensi Struktur Organisasi

     Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen, dan rentang kendali) menghasilkan struktur organisasi, Para peneliti dan praktisi manajemen berusaha untuk mengembangkan pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja, sikap, keefektifan, dan variabel lainnya. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.

a.  Formalisasi
     Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.

b.  Sentralisasi
     Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut : Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.

c.  Kerumitan
     Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.


3. Departementalisasi

     Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut :

1. Fungsi
2. Produk atau Jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau Peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa-numeral
9. Proyek atau Matriks

     Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi.
     Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
     Pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif. Dertementalisasi Divisional, Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk).       
     Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metode-metode pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.


4. Model-model Desain Organisasi

     Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.

1.       Desain Organisasi Mekanistik
     Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.

2.     Desain Organisasi Organik
     Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada teori sebagai satu cara terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub untit di dalamnya.


5. Implikasi Manajerial Desain dan Struktur Organisasi

     Dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi, karena ada teori yang mengatakan posisi adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah alasan mengapa diperlukan implikasi manajerial desain dan struktur organisasi.







Referensi :
http://nonasakurahanami.blogspot.com/2012/11/desain-dan-struktur-organisasi_6.html
http://raitosun.blogspot.com/2012/03/model-desain-organisasi.html
http://philipus-k-s-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-68321-Umum-
Penataan%20Struktur%20dan%20Desain%20Organisasi.html
http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-struktur-organisasi-dan-fungsinya.html

Scanadu Scout (alat yang bisa mendeteksi penyakit hanya dalam hitungan detik)

By : Muhammad iskandar
     Scanadu Scout merupakan scaner canggih yang dapat mendiagnosa penyakit hanya dalam waktu hitungan detik. Seperti yang ada pada film "Star Trek", scanadu scout dapat mendeteksi suhu tubuh, denyut jantung, kadar oksigen dalam darah, tekanan darah, dan lain sebagainya.

    Cara penggunaan alat ini juga terbilang sangat mudah, cukup tempelkan alat ini di dahi kita dan secara otomatis alat ini akan memberikan beberapa informasi seputar penyakit yang kita derita. Alat ini dirancang oleh SEO scanadu scout Walter De Brouwer. Brouwer mengklaim bahwa perangkat ini 99% akurat dan bisa mendiagnosa penyakit dalam waktu sekitar sepuluh detik. Informasi yang didapat juga bisa disimpan dalam aplikasi Smartphone untuk memantau kesehatan kita.

     Alat ini juga dilengkapi Port USB dan bateri yang dapat berlangsung selama satu minggu meski dipakai setiap hari.

     Scanadu scout pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012 dan juga pernah dipamerkan di Consumer Electronics Show (CES) pada tahun 2014 di Las Vegas. Scanadu scout ini juga dilengkapi dengan sensor dan mikrofon, yang diklaim dapat membaca lima tanda vital. Scanadu scout sekarang dikembangkan di NASA Ames Research Centre, California, Amerika Serikat. Alat ini dibandrol dengan harga US$ 199 atau sekitar Rp 2,5 juta.

     Gimana pendapat kalian dengan adanya alat ini? Mungkin dengan adanya alat ini kita tidak perlu lagi mendatangi dokter untuk mengetahui penyakit yang kita derita, kita hanya perlu menggunakan alat ini dan tinggal beli deh obatnya diapotek, Hehehehe. Namun pasalnya alat ini belum bisa diproduksi diindonesia. Oke untuk yang ini tau lebih lanjut mengenai alat ini bisa dilihat pada video berikut ini.






Terinspirasi dari :
https://www.youtube.com/watch?v=W6UdyFWOSkU
http://tekno.liputan6.com/read/796870/tak-perlu-ke-dokter-cek-kesehatan-anda-dengan-scanner-ini


- Copyright © Tugas Soft skill - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -