Popular Post

Archive for Oktober 2016

Penyebaran Informasi dan Teknologi

By : Muhammad iskandar
       Dulu informasi bisa didapatkan melalui proses interaksi antara dua orang atau lebih untuk saling bertukar pikiran atau bebagi ilmu, bahkan pada zaman pra-sejarah manusia menuliskan informasi di dinding atau di goa dengan maksud untuk memberikan informasi kepada manusia setelah zamannya, tetapi seiring berkembangnya zaman, apalagi dizaman modern saat ini  saat ini informasi bisa didapatkan dengan mudah, salah satunya bisa melalui media cetak maupun melalui internet.
       Teknologi penyebaran informasi telah ada sejak tahun  3000 SM. Semakin bertambahnya zaman teknologi yang digunakannya pun semakin canggih. Berikut perkembangan teknologi informasi dari zaman ke zaman.
Zaman Pra-Mekanik (3000 SM - 1450 M)
       Pada zaman ini, manusia menggunakan symbol untuk menyampaikan informasi. Pada tahun 2000-3000 sebelum masehi manusia menggunakan gambar juga untuk menyampaikan informasi. Bangsa yunani kuno mengadaptasi symbol milik bangsa Fenisia dengan menambah huruf vokal yang membuatnya mudah digunakan. Papyrus membuat buku pada tahun 6000 sebelum masehi. Mesir kuno yang menciptakan system angka, sehingga menciptakan alat bantu hitung yang disebut abacus.


Zaman Mekanik ( 1450 - 1870)
       Zaman ini termasuk dalam abad pertengahan. Pada zaman ini manusia sudah menggunakan peralatan untuk menyimpan, mengolah, dan merekam informasi. Pada masa ini diciptakanlah mesin cetak Gutenburg dari Jerman. Mesin ini merupakan mesin cetak untuk penyampaian informasi. Pada tahun 1600, computer atau mesin hitung pertama kali diciptakan oleh Blaise Pascal. Komputer ini disebut sebagai Pascaline  dan dianggap titik awal mesin menggantikan otak manusia dalam menghitung data.



Zaman Elektro-Mekanik (1870 – 1940)
       Pada zaman ini,  sudah menggunakan listrik untuk menjalankan penemuan-penemuan sesudah pascaline ditemukan. Pada masa ini diciptakanlah telepon dan kode Morse untuk dapat berkomunikasi jarak jauh. Lalu diperkenalkanlah komputer pertama yang digunakan untuk menyimpan program dan data pada awal tahun 1948. Komputer tersebut diberi nama Dubbed Manchester Mark 1.

Zaman Elektronik (1940 – Sekarang)
       Pada zaman ini, kita sudah bisa merasakan mesin-mesin canggih seperti telepon seluler,dll. Pada tahun 1957, Jean Hoerni mengembangkan transistor planar. Alat ini dapat mengintergrasikan semua sirkuit yang diciptakan pada tahun-tahun selanjutnya. Kemudian Departemen Pertahnan Amerika juga mendirikan ARPANET pada tahun 1960. ARPANET hanya digunakan untuk pemerintah, peneliti dan universitas.


Internet Of Things

       Internet of things (IOT) adalah sebuah konsep atau skenario dimana suatu objek berkemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia ataupun manusia ke komputer. IOT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan internet. Meskipun konsep ini kurang populer hingga tahun 1999, namun IOT telah dikembangkan selama beberapa dekade. Contoh dari IOT yaitu mesin coke di Carnegie Melon University diawal tahun 1980-an. Alat ini merupakan alat internet yang pertama, cara kerja alat ini yaitu programer dapat terhubung ke mesin melalui internet untuk memeriksa status mesin dan melihat apakah ada atau tidak minuman dingin tanpa harus pergi ke mesin tersebut.
       Istilah Internet Of Things (IOT) mulai dikenal tahun 1999 yang saat itu disebutkan pertama kalinya dalam sebuah presentasi oleh Kevin Ashton,yang merupakan CO-founder and Executive Director of the Auto-ID center di MIT.

Berikut adalah video mengenai cara kerja Internet Of Things.



Link Prezi : https://prezi.com/9ogc1xndt6aj/inovasi-sistem-informasi-teknologi-informasi-modern/

Makalah Teori Pengambilan Keputusan

By : Muhammad iskandar


MAKALAH
TEORI ORGANISASI UMUM 2

"TEORI  PENGAMBILAN KEPUTUSAN"




DISUSUN OLEH
MOHAMMAD ISKANDAR











FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016









KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah TEORI ORGANISASI UMUM.

            Dalam menyusun makalah ini penulis tahu bahwa masih banyak kekurangan yang disesbabkan oleh kurangnya data yang dimiliki penulis, oleh sebab itu penulis menerima saran atau kritik guna menyempurnakan makalah tersebut.

            Dengan makalah yang disusun ini penulis berharap makalah tersebut dapat bermanfaat untuk semua yang menggunakan makalah tersebut untuk berbagai hal.









                                                                                Jakarta,15 oktober 2016          



                                                       Penulis







BAB I
PENDAHULUAN
 
LATAR BELAKANG

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations.




BAB II
PEMBAHASAN

A.   Definisi dan  Dasar pengambilan keputusan.

Definisi Pengambilan Keputusan:

     Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli :
  • Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
  • Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
  • Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah  suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.


Dasar Pengambilan Keputusan :

Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :

1.  Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.

2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.

3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

5. Logika/Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.

Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
  • Kejelasan Masalah
  • Orientasi Tujuan :  “Kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai”
  • Pengetahuan Alternatif : “Seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya”
  • Preferensi yang jelas : “Alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria”
  • Hasil Maksimal : “Pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal”


B.    Jenis-jenis keputusan Organisasi

     Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.

Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :

  • Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
  • Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.


C.   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Menurut George R.Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:

1.     Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;

2.    Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;

3.    Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;

4.    Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;

5.    Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;

6.    Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang  cukup lama;

7.    Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;

8.    Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan

9.    Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.

Kemudian terdapat 6 faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu :

1.       Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

2.      Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.

3.      Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

4.      Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

5.      Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

6.      Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.



D.   Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.







BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pada penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengambilan keputusan itu merupakan suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.


SARAN
Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada makalah tersebut alangkah baiknya bila sebelum mengambil sebuah keputusan kita memperhatikan faktor-faktor diatas guna mengambil keputusan yang tepat.






DAFTAR PUSTAKA



http://anandautama04.blogspot.co.id/2012/04/teori-pengambilan-keputusan.html
http://indahrestuanjani.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-pengambilan-keputusan.html






Makalah Komunikasi dalam Organisasi

By : Muhammad iskandar



MAKALAH
TEORI ORGANISASI UMUM 2

"KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI"




DISUSUN OLEH:
MOHAMMAD ISKANDAR









FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016










KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah TEORI ORGANISASI UMUM.
            Dalam menyusun makalah ini penulis tahu bahwa masih banyak kekurangan yang disesbabkan oleh kurangnya data yang dimiliki penulis, oleh sebab itu penulis menerima saran atau kritik guna menyempurnakan makalah tersebut.
            Dengan makalah yang disusun ini penulis berharap makalah tersebut dapat bermanfaat untuk semua yang menggunakan makalah tersebut untuk berbagai hal.















                                                                                      Jakarta, 15 Oktober 2016



                                                                                      Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I   PENDAHULUAN
          Latar belakang
BAB II  PEMBAHASAN
A.   Pengertian komunikasi
B.    Jenis dan proses komunikasi
C.    Hambatan-hambatan dalam
komunikasi dan cara memperbaikinya
BAB III  PENUTUP
          Kesimpulan
          Saran
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
     Pentingnya komunikasi dengan manusia adalah suatu hal yang tidak bisa dipungkiri oleh manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak hanya pengetahuan dasar tentang komunikasi, pengetahuan dasar tentang organisasi sebagai suatu lingkungan tertentu yang berstruktur, berkarakteristik, serta memiliki fungsi tertentu adalah suatu hal yang mendukung kelancaran komunikasi organisasi Orang yang tertarik untuk bergabung dalam suatu organisasi memilki alasan yang beragam. Ada yang karena alasan profit, tuntutan profesi, penyebaran ideologi maupun pemenuhan kebutuhan sosial. Para psikolog berpendapat bahwa kebutuhan utama manusia dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohani adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang baik dengan orang-orang lain. Maslow menyebutkan bahwa salah satu dari empat kebutuhan utama manusia adalah terfasilitasinya kebutuhan sosial untuk memperoleh rasa aman lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima, memberi dan menerima persahabatan (Tubbs and Moss, 2000: xii)
     Hubungan yang hangat, ramah sangat dipengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Proses komunikasi yang kita lakukan tiap hari berfungsi untuk memupuk dan memelihara hubungan kita dengan lingkungan. Oleh sebab itu ketrampilan berkomunikasi memiliki arti penting dalam kehidupan organisasi. Bahkan bisa dikatakan, ibarat organisasi adalah tubuh makhluk hidup maka komunikasi adalah darah yang mengalir dalam tubuh organisasi tersebut. Littlejohn (2002) menjelaskan bahwa komunikasi berlangsung dalam tingkatan konteks yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dan yang terakhir komunikasi massa. Pembagian tingkatan komunikasi tersebut tidak bersifat terpisah satu sama lain. Pada tingkatan yang lebih tinggi, komunikasi juga mencakup bentuk-bentuk kmunikasi pada tingkatan yang lebih rendah. Dengan begitu bisa dipahami bahwa dalam komunikasi organisasi, terdapat pula komunikasi kelompok dan komunikasi interpersonal yang terjadi di dalamnya. Selain kedua bentuk komunikasi tersebut, dalam komunikasi organisasi juga memiliki iklim komunikasi, budaya organisasi serta jenis komunikasi lainnya.





BAB II
PEMBAHASAN 

A.    Pengertian Komunikasi
   Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja  dalam organisasi saling mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya.
Berikut adalah pengertian Komunikasi menurut para ahli :
1.      Hovland, Janis & Kelley:1953,
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
2.      Berelson dan Stainer, 1964.
 Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
3.      Lasswell, 1960.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
4.      Gode, 1959
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
5.      Barnlund, 1964
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
6.      Ruesch, 1957.
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu  bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
7.      Weaver, 1949.
 Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.

Yang terpenting komunikasi dalam sebuah organisasi harus efektif dan efisien. Komunikasi yang efektif terjadi bila artian yang dimaksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi yang efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan.

     Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana fungsi manajemen seperti  fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (Organizing), fungsi kepemimpinan (Leadership) dan fungsi pengendalian (Controlling) dapat dicapai.

     Komunikasi biasanya sering terganggu hal ini dikarenakan masalah sematik/arti kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan status.

     Ada pedoman untuk mendapatkan komunikasi secara efektif antara lain yaitu bahwa seseorang harus mendengarkan secara aktif, usahakan memberikan umpan balik, lansung pada masalah, mengambarkan situasi dan meringkas.

     Proses komunikasi memungkinkan para manajer menjalankan tanggung jawabnya dan informasi harus dikomunikasikan kepada para manajer sebagai dasar pembuatan keputusan dalam pembuatan fungsi manajer baik secara lisan maupun tulisan.

     Komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke orang lain. Selain dikatakan sebagai proses pemindahan gagasan seseorang dari orang lain dalam bentuk kata-kata tetapi juga dalam bentuk ekspresi wajah intonasi dan sebagainya. Komunikasi dapat menghubungkan antara bagian yang berbeda atau disebut rantai pertukaran informasi. Hal ini mengandung unsur-unsur ;

1. Sebagai kegiatan seseorang untuk mengerti,
2. Sebagai sarana pengendalian informasi,
3. Sebagai sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu.


B.    Jenis dan Proses Komunikasi
Komunikasi dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu :
1.      Komunikasi Lisan (Berbicara)
·   Komunikasi Lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
·   Komunikasi Lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
2.      Komunikasi Tulisan (Tulisan)
·   Komunikasi Tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.
·   Komunikasi Tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku.  dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.

Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :

a. Komunikasi Formal vs Informal
     Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang.
Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu
·       Pemuasan kebutuhan manusiawi,
·       Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
·       Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
·       Sumber informasi hubungan pekerjaan.
     Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desus yang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.


b. Komunikasi ke bawah vs Komunikasi ke atas vs Komunikasi Lateral
     Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.

c. Komunikasi Satu Arah dan Dua Arah
     Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik.

3.      Komunikasi Efektif
     Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi.

Tujuan Komunikasi Efektif :

     Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan.

Tujuan lain dari Komunikasi Efektif :

     Agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seimbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.

     Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi.
     Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana :
1.  Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
2.   Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan di tindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3.   Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.
      4.      Implikasi Manajerial
     Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :

1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.



C.   Hambatan-hambatan dalam komunikasi dan cara mengatasinya

hambatan – hambatan dalam Komunikasi diantaranya, yaitu:

1.      Hambatan dari Proses Komunikasi :
• Hambatan dari pengirim pesan
misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.

• Hambatan dalam penyandian/simbol
  Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

• Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.

• Hambatan dalam bahasa sandi
Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima

• Hambatan dari penerima pesan
misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

• Hambatan dalam memberikan balikan
Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.


2.       Hambatan Fisik
      Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain
    lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

3.       Hambatan Semantik.
     Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda,
   tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.

4.      Hambatan Psikologis
     Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai
   serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

Sedangkan cara mengatasi hambatan tersebut, yaitu:
  1. Gunakan umpan-balik
    Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau gagasannya, sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah.
  2. Kenali si penerima berita
    – bagaimana latar belakang pendidikannya,
    – bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan,
    – sejauh mana minat dan perasaanya.
  3. Rencanakan secara teliti, pertimbangkan baik-baik : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan.



BAB III
PENUTUP



KESIMPULAN
Pada dasarnya komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berorganisasi. Yang terpenting komunikasi dalam sebuah organisasi harus efektif dan efisien. Maksud dari komunikasi yang efektif yaitu, bila pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi yang efisien yaitu, bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan.
      Tujuan dari komunikasi itu sendiri adalah mengajak orang lain untuk memahami yang telah disampaikan guna mencapai tujuan bersama.



SARAN

            Pada makalah yg telah disusun tersebut diharapkan para pembaca dapat memahami arti komunikasi yang ada didalam organisasi maupun komunikasi yang biasa dilakukan sehari-hari. Mungkin makalah ini masih banyak kekurangan dan berharap kepada pembaca dapat memakluminya.






DAFTAR PUSTAKA

http://beruangkaki5.blogspot.co.id/2012/06/komunikasi-dalam-organisasi.html
http://www.academia.edu/7723512/Definisi_Komunikasi_and_Organisasi_Menurut_Para_Ahli
https://dhogerz.wordpress.com/2010/10/21/komunikasi-dalam-organisasi/
http://febriansah92.blogspot.co.id/2013/06/komunikasi-dalam-organisasi.html

- Copyright © Tugas Soft skill - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -